-->
 |
Senja di Pok Tunggal |
Senja petang itu terasa begitu syahdu. Semburat merah sang
surya seolah membakar langit barat di ujung cakrawala, bahkan sebagian
semburatnya tumpah memantul di permukaan air laut yang bergemuruh di buai
alunan ombak petang. Ombak laut selatan pulau Jawa ini memang tidak pernah
beristirahat barang sejanak pun.
Saya dan beberapa rekan team Lihat Indonesia berkesempatan
menikmati indahnya senja di salah satu pantai indah yang ada tidak jauh dari
Jogja ini. Pantai Poktunggal namanya. Di bandingkan dengan beberapa pantai di
pesisir Gunung kidul, Pantai poktunggal memang masih terbilang baru buat
pengunjung. Namun keindahannya tidak kalah jika di bandingkan dengan
pantai-pantai yang sudah terlebih dahulu terkenal seperti pantai Baron, pantai
Kukup, pantai krakal, dan beberapa pantai lainnya yang memang sudah terkenal di
kalangan pecinta pantai dan wisatawan yang berkunjung ke Jogja.
***
 |
si Aki sedang mejeng di depan candi Barong |
Siang itu terasa terik sekali, si Aki (sebutan buat taft
Kebo nya om Wing) sudah terparkir di depan sebuah bangunan candi di lokasi yang
tidak jauh dari jalur Jogja-Gunung Kidul. Candi barong namanya. Candi ini
cenderung sepi di kunjungi oleh para wisatawan. Selain memang letak candinya
agak jauh jika di bandingkan dengan beberapa candi yang sudah cukup terkenal di
jogja, juga tidak ada akses kendaraan umum sampai ke lokasi ini.
Namun ada sedikit kendala ketika kami hendak masuk ke lokasi
candi. Kami tidak mendapatkan ijin untuk memasuki wilayah candi, karena surat
jalan bekal dari kementrian Pariwisata tidak berguna di lokasi ini. Hal ini di
karenakan pengelolaan candi-candi berada di bawah instansi pendidikan dan
kebudayaan. Dengan langkah gontai kami segera menuju ke mobil dan melanjutkan
perjalanan.
 |
Gunung Api Purba |
Kang Abe, sahabat baru dari komunitas Taft Diesel Indonesia
chapter Jogja mengarahkan laju mobil team Lihat Indonesia menuju ke situs
bersejarah yang tidak kalah penting dibandingkan dengan candi-candi yang ada di
lokasi sekitarnya. Namanya gunung api purba. Bongkahan-bongkahan batu besar
menghiasi komplek pariwisata Gunung Api Purba ini. Batu-atu ini tersusun
seperti mengisahkan sebuah rona sejarah masa lampau pada jaman prasejarah.
 |
Gunung Api Purba |
Saya berdecak kagun dengan keberadaan bongkahan-bongkahan
batu ini. Tersusun rapi dan indah seperti sebuah karya seni yang maha sempurna
dari penguasa alam semesta. Lokasi ini sering di jadikan area kemping oleh
beberapa anak muda pecinta alam. Spertinya menarik kemping di lokasi ini, pasti
bisa menikmati saat-saat matahari terbit dan tenggelam dengan indah, Karena
lokasi batu-batu itu memang di ketinggian.
 |
Pose dulu di senja nya PokTunggal |
Puas menikmati indahnya Gunung api purba, arah laju roda
team Lihat Indonesia mengarah ke deretan pantai-pantai indah yang ada di Gunung
Kidul. Dan pilihan kali ini jatu di pantai Poktunggal, namun sayang kami datang
agak terlambat, tapi sisa-sisa rona lembayung senja. Senja yang di tingkahi
dengan gemuruh ombak pantai Selatan.
Namun petualangan sebenarnya adalah ketika perjalanan
pulang. Taft GT om Eten as roda nya lepas tidak jauh dari jalan masuk pantai
Indrayanti. Tepat di bawah tiang listrik yang diatas nya terlihat percikan api
terus menerus. Roda belakang kanan bolak-balik lepas. Karena kita sedang berada
di persawahan yang jauh dari mana-mana alhasil semua yang ada bekerjasama
mengatasi permasalahan tersebut. Jadi om Wahyudi dan om Eten bertugas sebagai
dokter P3K (pertolongan pertama pada kerusakan). Sedangkan yang lain membantu
apa yang bisa kita bantu. Suasana benar-benar gambling waktu itu. Jika haru
balik kanan, rasanya akan kecil kemungkinan menemukan bengkel, dan jika terus
juga tidak tau berapa puluh kilometer lagi akan menemukan bengkel.
 |
Aksi P3K ban Belakang Taft nya om Eten |
Alhasil berkali-kali Roda hampir lepas lagi, jadi dalam
iring-iringan ini ada yang bertugas di depan dan di belakang mobil om Eten
dengan tetap komunikasi menggunakan radio. Jadi jika roda belakang hampir lepas,
posisi mobil yang ada di belakang mengabarkan ke om Eten yang mengemudi untuk
berhenti dan melakukan P3K lagi. Pemberhentian pertama adalah di samping sebuah
lahan yang gelap gulita. Dan setelah saya keluar dari mobil memperhatikan
dengan bantuan cahaya senter ternyata kuburan cuiii.
Pemberhentian demi pemberhentian kami lalui dengan ritual
P3K ban belakang Taft GT om Eten. Semalam untuk ternyata team melakukan ritual
menyusuri jalanan Gunung Kidul menuju Jogja, karena dari lepas magrib kami
masih di jalanan dekat Pantai Indrayanti, menjelang subuh kami baru bisa sampai
di kota Jogjakarta. Sebuah petualangan Malam yang seru ha ha.
 |
di Candi Barong |
 |
Team Lihat Indonesia |
 |
Senja di PokTunggal |
 |
Segera terbenam |
 |
Pok Tunggal |
Labels: LihatIndonesia, Travel