 |
Pemandangan yang aduhai sepanjang perjalanan Mudik |
-->
Mudik adalah sebuah rutinitas yang selalu di nanti oleh para
perantau. Berkumpul dengan keluarga merayakan kemenangan di hari nan fitri
nikmatnya tidak bisa di ukur dengan alat ukur apapun. Gelak tawa hingga
lirihnya suara tangis di hari nan fitri adalah penggerak semangat para kaum
urban ini berlomba-lomba mencari rejeki untuk dibawa mudik.
Banyak sekali cara mudik yang bisa di tempuh. Armada laut
darat dan udara senantiasa bersiap untuk menyambut membludaknya para pemudik
yang akan memadati masing-masing jalur angkutan umum itu. Selain itu mudik juga
bisa di lakukan dengan kendaraan pribadi, tak ayal jika musim mudik tiba ruas
jalan yang menghubungkan kota-kota besar di pulau Jawa di penuhi oleh kendaraan
pemudik.
 |
Mudik pakai motor juga seru kok asal taat peraturan yang berlaku |
Jika tahun-tahun sebelumnya saya sudah mencoba menggunakan
berbagai macam moda transportasi, mudik kali ini saya akan mencoba sesuatu yang
beda, apakah itu? Ya kali ini saya akan mudik menggunakan sepeda motor. Dari
dulu pengen banget mudik asik seperti ini. Bebas berhenti dimanapun saya ingin
berhenti. Bebas motret dimanapun saya ingin motret sepanjang perjalanan. Banyak
sekali hal-hal menarik yang saya temui selama perjalanan.
Sepanjang perjalanan jari saya kok rasanya gatel untuk
memencet shutter. Perjalanan sejauh 589km ini saya tempuh selama 20jam
perjalanan. Namun total waktu ini sudah termasuk waktu-waktu istirahat. Hampir
di setiap ketemu spot bagus saya berhenti untuk sekedar melepas penat dan
memotret keadaan sekitar tempat saya beristirahat.
 |
Bebas berhenti dimana saja |
Dengan jarak tempuh sepanjang itu, tentu segala sesuatunya
harus saya persiapkan dengan matang. Pertimbangan untuk barang bawaan juga
benar-benar saya perhatikan. Saya tidak mau jika nanti di perjalanan saya malah
dibuat kerepotan sendiri.
Mudik kali ini memang saya buat seasik mungkin. Perjalanan
saya juga semakin lengkap dengan kehadiran sebuah kameran mungil (gak
mungil-mungil amat juga sih) tapi lumayan simple dan tidak banyak makan tempat
di list barang bawaan saya, Samsung NX2000. Saya cukup menempatkan nya di tas
pinggang yang kecil sehingga saya bisa mengambilnya dengan mudah jika sepanjang
perjalanan menemukan spot bagus untuk di foto.
 |
Pagi yang sempurna di Jalur pantura |
Saya meninggalkan Tangerang tepat pukul 5.30 pagi. Semuanya
masih lengang di jalanan keluar komplek perumahan yang saya tinggali. Namun
begitu sepeda motor sudah memasuki jalan utama, jumlah kendaraan sudah mulai
banyak. Apalagi ketika sudah memasuki cawang menuju Bekasi, sudah banyak para
pemudik sepeda motor yang memadati jalanan utama jalur utara itu.
Beberapa kali sepeda motor saya hentikan untuk sekedar
melepas penat yang mulai menggantui perjalanan panjang ini. Banyak sekali
tempat yang bisa kita singgahi sepanjang perjalanan. Rumah-rumah penduduk juga
banyak yang di sulap jadi tempat peristirahatan gratis buat pemudik, selain itu
para penduduk setempat juga membuka warung-warung dadakan untuk membantu
pemudik mendapatkan makanan. Pom bensin juga terlihat seperti layaknya pasar,
semua tumpah ruah dengan tujuan sama merayakan kemenangan idul fitri di kampung
halaman bersama keluarga.
 |
Kopi Tahlil di pekalongan dulu yaa |
Sampai di Pekalongan hari sudah menjelang gelap, dan badan
juga rasanya sudah penat sekali. Akibat jalur mudik yang macet mengakibatkan
badan ini cepat sekali lelah. Konsentrasi juga sudah sedikit terganggu,
akhirnya saya memutuskan untuk bermalam terlebih dahulu di kota Pekalongan. Mas
komar salah satu sahabat saya yang kebetulan tinggal di kota batik itu
mempersilahkan saya ketika saya ingin numpang bermalam di rumahnya.
Sebelum berangkat pulang kerumah ternyata saya diajak
menikmati segelas kopi Tahlil. Kopi khas pekalongan yang di campur dengan
rempah-rempah sehingga selain rasanya yang lezat, kopi Tahlil juga memiliki
beberapa khasiat.
***
 |
Hari yang cerah sepanjang perjalanan mudik |
Pagi menjelang, dan perjalanan panjang ini ternyata belum
berakhir. Kembali menyusuri sudut-sudut keidahan negeri ini lagi sepanjang perjalanan.
Entah sudah berapa kali juga motor ini saya hentikan karena tidak tahan untuk
mengabadikan keindahan yan saya lihat dengan kamera Samsung NX2000.
Kota demi kota, kabupaten demi kabupaten saya lewati hingga
akhirnya tepat waktu dzuhur tiba saya sudah berada di kampung halaman. Dan
perjalanan panjang ini pun berakhir untuk sementara waktu. Badan terasa begitu
penat sekali. Hingga ingin rasanya untuk segera merebahkan diri di kasur.
Mudik adalah saat yang tepat juga untuk bisa mengeksplore
lebih potensi-potensi apa yang ada di daerah kampung halaman kita. Hal ini juga
saya lakukan ketika saya mudik ke kampung halaman saya di Pati, Jawa tengah.
Dengan sebuah kamera Samsung NX2000 hitam saya, banyak sekali sudut-sudut
keindahan di kota pensiunan ini bisa saya abadikan. Mulai dari waduk Seloromo,
waduk Gunung rowo, dan beberapa
sudut-sudut keindahan lain di kota ini.
Fitur-fitur yang tersemat dalam kamera ini sangat membantu
saya dalam mengabadikan keindahan-keindahan yang saya lihat. Namun yang membuat
saya senang menggunakan kamera ini adalah fitur Panorama dan HDR nya. Kedua
fitur ini menurut saya adalah fitur paling SMART selain kemudahan autoshare
yang di tawarkan kamera mungil ini.
So yuk asik-asikkan bersama Samsung NX2000.
#all pictures taken by SAMSUNG CAMERA NX2000
 |
Waduk Seloromo di kabupaten PATI |
 |
Gereja mblenduk, Semarang |
|
Labels: Review, Travel