 |
Mau? |
“bawa bekal aja kalau ke Bira, disana susah kalau mau nyari
makan” sebuah pesan singkat dari seorang sahabat nyasar di akun jejaring sosial
yang saya miliki. Masak sih Tanjung bira yang sudah seterkenal itu susah nyari
warung makan, kan biasanya jika banyak pendatang yang kesana pasti banyak
sekali warung makan bertebaran untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan.
Kenyataannya memang agak sedikit susah menemukan warung
makan di daerah ini, tapi gak usah kuatir beberapa warung makan yang ada juga
siap melayani kita kok. Di kawasan pantai pasir putih sendiri ada beberapa
warung makan. Seperti siang itu saya memilih sebuah warung makan tidak jauh
dari penginapan saya di sunshine bungalow.
 |
Sedappppp |
Warung bambu kalau orang sana menyebutnya, memang bangunan
ini terbuat dari bambu. Dan ternyata bukan hanya warung makan, tapi semuanya ada
disini, mulai dari souvenir, penyewaan sepeda motor hingga paket menyelam juga
ada.
Siang itu saya melihat seorang ibu sedang asik makan dengan sambal
dabu-dabu, ikan asin goreng dan sayur daun katu, eh bener gak ya daun katuk,
soalnya saya juga menjumpai sayur jenis ini ketika di Tomia. Menu makan siang
yang menggugah selera sepertinya. Setelah mengobrol dengan sang ibu akhirnya
beliau mengijinkan saya menikmati menu itu. Sejatinya ini adalah menu makan
siang keluarga mereka, namun di banding dengan menu olahan seafood saya lebih
memilih menu keluarga ini, dan sang ibu pun tidak keberatan menghidangkannya
untuk saya.
Ikan asin ini di buat sendiri, jadi masih terlihat segar.
Saya melihat sendiri ikan ini diambil dari penjemuran di samping rumah untuk di
goreng buat saya. Ditemani cumi goreng tepung, ikan asin goreng, sayur daun
katuk dan sambal dabu-dabu rasanya makan siang saya kali ini sempurna sekali. Semakin
mantap lagi ketika saya bisa bercengkrama dalam obrolan dengan penduduk lokal
yang sedang ada di warung itu.
Sempurna!!!
Labels: Sulawesi, Travel