 |
Si keceh yang pas buat Pejalan. Dijamin gak ribet gonta ganti lensa sob |
Sebagai seorang pejalan tentu saya butuh segala sesuatu yang
kompak atau praktis. Mulai dari tas, sepatu, pakaian dan segala sesuatu yang
ringkas. Tak terkecuali gadget sebagai media rekam ketika kita sedang berada di
suatu tempat.
Hal ini juga saya rasakan ketika berpetualang ke berbagai
pelosok negeri ini. Selain keringkasan sudah barang tentu saya juga menekan kan
pada fungsi dari setiap barang yang saya bawa. Jangan sampai justru barang itu
malah akan merepotkan kita selama perjalanan.
Sebagai Pejalan yang senang merekam keindahan negeri ini
kedalam sebuah foto tentu hal paling mendasar yang harus saya bawa adalah
kamera. Dengan kamera saya bisa mengabadikan moment dan pengalaman saya selama
perjalanan. Selain itu dengan sebuah foto saya juga mengabarkan kepada sahabat,
keluarga tentang segala hal yang saya alami selama melakukan perjalanan, selain
itu juga dapat sebagai sarana memperkenalkan keindahan negeri ini kepada
seluruh dunia dengan tujuan agar masyarakat setempat terangkat kehidupannya
dengan sumberdaya pariwisata yang di miliki daerahnya.
Keberadaan media rekam seperti kamera adalah prioritas utama
saya sebelum melakukan perjalanan. Rasanya ada yang kurang ketika kamera tidak
terbawa dalam list barang bawaan ketika berpergian. Biasanya saya membawa dua
jenis kamera, satu kamera kompak (pocket) dan satu kamera DSLR. Kenapa saya
selalu membawa kamera kompak jawabannya karena kamera ini praktis. Bisa gampang
di gunakan untuk menangkap momen, dan bisa saya tempatkan di tempat yang mudah
saya akses, seperti menempel di pinggang.
 |
Buat Ngelanscape juara deh nih lensa |
Satu lagi yang selalu ada di list bawaan saya adalah sebuah
dslr. Bukan dslr mahal sih, agak riskan juga membawa kamera mahal untuk
melakukan perjalanan yang saya sendiri tidak tau apa yang akan terjadi selama
perjalanan nanti. Selain kamera dslr hal
lain yang patut kita perhitungkan adalah keberadaan lensa. Sebuah DSLR tidak
akan bisa merekam gambar tanpa bantuan sebuah lensa. Nah terkadang kita bingung
sendiri mau bawa lensa yang mana katika hendak melakukan perjalanan. Polemik
seperti ini selalu saya alami ketika sedang melakukan persiapan perjalanan.
Saya tidak tau seperti apa daerah yang akan saya kunjungi nanti. Jika kita
membawa lensa terlalu banyak juga akan sangat merepotkan kita sendiri. Belum
lagi gonta-ganti lensa di alam bebas sangat riskan sekali dengan sensor kotor
kemasukan partikel debu.
Setelah membaca beberapa literatur dan mencoba berpergian
dengan lensa kit saya ternyata merasa nyaman. Tidak ribet dengan barang bawaan
dan malah kita tertantang dengan lensa yang ada bisa menghasilkan sesuatu yang
luar biasa. Namun terkadang merasa agak kurang jauh juga jangkauan lensa kit
yang biasanya di sertakan dalam pembelian kamera. (18-55mm). Namun belakangan ini banyak sekali lensa
dengan rentang yang cukup asik untuk dibawa jalan-jalan. Seperti salah satunya
yang selalu ada di tas kamera saya akhir-akhir ini adalah Sigma 18-250mm
f/3.5-6.3 DC MACRO OS.
Lensa ini di kalangan para fotografer travel dikenal dengan
lensa sapu jagad, artinya satu lensa untuk segala, mulai dari wide angle,
standart, telephoto bisa kita jangkau dengan rentang focal length yang di
milikinya. Pada posisi 18mm kita bisa mengcapture gambar dengan lebih luas,
sementara pada posisi 55mm kita bisa merekam seperti yang mata kita lihat
(stadart) sementara untuk pembesaran bisa kita rekam di posisi 250mm.
 |
Untuk Motret Festival yang butuh zoom panjang juga keceh dan TAJAM. tuh perhatiin aja :) |
keberadaan fitur makro dari lensa ini juga sangat membantu
kita untuk digunakan selama perjalanan. Banyak sekali objek-objek kecil menarik
yang sering saya jumpai ketika sedang melakukan perjalanan. Embun-embun pagi
yang tersisa ketika pagi tiba juga bisa menjadi objek makro yang menarik yang
bisa di ceritakan dengan foto kepada para sahabat, dan keberadaan lensa yang
lengkap dengan fitur tele nya ini pasti akan sangat membantu kita ketika sedang
memotret alam bebas dan satwa liar yang akan sanat sulit bahkan tidak
mamungkinkan kita mendekati objek.
Merekam keseharian masyarakat tempat yang menjadi tujuan
perjalanan kita juga membutuhkan sebuah alat rekam yang mumpuni. Dengan
bentuknya yang tidak terlalu besar lensa Sigma 18-250mm f/3.5-6.3 DC MACRO OS
sangat cocok untuk pemotretan situasi seperti ini. Karena jika kita memotret
dengan kamera gede serta dengan lensa besar tentu kana menjadi pusat perhatian
dan mengganggu kegiatan yang sedang berlangsung di salam masyarakat tersebut.
Jadi untuk candid dan portrait foto lensa ini juga bisa diandalkan.
Untuk sebuah lensa superzoom, Sigma 18-250mm f/3.5-6.3 DC MACRO
OS ini mempunyai jangkauan yang sangat besar. Terbukti sangat meyakinkan ketika
saya pakai untuk memotret. Tampilan ketajaman, kekontrasan dan penerjemahan
warna yang dihasilkan begitu sempurna, sementara di sisi lain distorsi juga
dapat dikendalikan dengan baik. Selain itu kemampuannya mencegah timbulnya
ghosting dan flare juga mengesankan.
Oh ya keberadaan fitur OS (image stabilizer) pada lensa Sigma
18-250mm f/3.5-6.3 DC MACRO OS juga sangat membantu mengurangi shake
(goncangan) yang terjadi saat melakukan pemotretan. Tentu saya juga selalu
menggunakan Tripod untuk posisi zoom penuh di 250mm, untuk menghasilkan gambar
yang maksimal.
Dengan tampilan barunya, bodi dari lensa ini terlihat kompak
dan kokoh, tahan di segala medan dan cuaca. Cara membersihkan bodi dari
debu-debu yang menempel juga mudah di lakukan sendiri. Mengingat harganya yang terjangkau lensa ini
menguntungkan di miliki oleh para pejalan yang menginginkan keringkasan, Fitur
lensa yang menawan tapi tetap dengan
harga yang terjangkau.
So, Let’s Explore Indonesia. get Lost, shoot and share.
Labels: EVENT, Review