 |
Mborira dan Sunset di puncak Tomia |
Mborira, berasal dari kata Mboriranga yang memiliki arti
Kuiramba atau burung layang-layang. Mborira adalah sebuah tari dari Tomia,
Wakatobi yang biasanya di tarikan oleh 7 orang gadis dan 2 orang pria. Biasanya
tari-tarian ini di pentaskan untuk menghibur para perantau yang sedang mudik
atau pulang kampung. Keluarga para perantau ini biasanya mengundang gadis-gadis
untuk menari Mborira. Pementasan tarian ini di kultuskan untuk para perjaka
yang lagi pulang kampung untuk menemukan pujaan hatinya.
Tarian ini biasanya di awali dengan gerakan lemah gemulai
yang lambat laun akan membentuk formasi kawanan burung layang-layang. Pada saat
itulah datang burung Kuiramba yang biasanya di lakonkan oleh dua orang penari
pria yang sedang ngiwi atau merayu ketujuh penari itu sebagai simbol mereka
sedang merayu para gadis itu untuk menjadi pesangan hidupnya. Kisah di balik
tarian Mborira ternyata berawal dari kebiasaan burung layang-layang yang
notabene adalah burung kepulauan yang sedang bermigrasi dengan pergantian musim
timur dan musim barat, kisah ini lah yang diambil sebagai simbol kembalinya
para perantau dari tanah Melayu.
 |
Menarilah kawan |
Menikmati tari tarian di sebuah perhelatan dalam gedung
maupun di sanggar sudah biasa sekali di lakukan. Namun akan berbeda ketika
tari-tarian itu di tarikan pada sebuah puncak yang konon katanya berasal dari
dasar lautan. Yah Puncak Tomia, dulu puncak ini katanya adalah sebuah dasar
lautan. Kalau di tilik dari keberadaan fosil-fosil kulit kerang besar seperti
kima di puncak ini mungkin benar juga, jadi dasar laut ini naik ke atas
permukaan karena pergeseran kulit bumi.
 |
Petang di Puncak Tomia |
Puncak Tomia adalah spot yang bagus untuk menikmati matahari
terbenam. Langit yang tadinya cerah berwarna biru kemudian berubah menjadi
ungu, kemerahan hingga orange. Sungguh pesona alam yang maha sempurna. Nah di
kesempurnaan alam itu tarian Mborira di bawakan oleh beberapa muda-mudi Tomia.
Alunan tabuhan gendang yang menjadi musik pengiring seolah syahdu sekali
diantara sepoi-sepoinya angin yang berhembus di puncak Tomia ini.
 |
Puncak Tomia yang serih juga di sebut Puncak Kahyangan |
Petang telah berlalu, yang ada hanya gelapnya langit dengan
hembusan angina yang mulai kencang. Tapi begitu melihat kelangit, bintang mulai
bertaburan menghiasi angkasa raya. Belum selesai rasa syukur saya atas nikmat
petang dan Mborira yang syahdu, muncul lai sebuah keindahan baru di tengah
kegelapan malam puncak Tomia. Sungguh anugrah yang luar biasa sekali.
Sebuah Budaya Nusantara yang kembali membuat saya bangga
telah lahir di negeri ini. Negeri yang kaya akan budaya dan nilai-nilai luhur.
Negeri yang kaya akan ragam tradisi, Negeri yang dibentuk dari rupa-rupa adat
dan kultur. Semoga tidak ada tangan-tangan jahil yang mengusik itu semua.
Semoga kedamaian senantiasa terjaga di negeri yang serba multi ini.
 |
Dasar Laut yang jadi puncak Tomia. Banyak fosil Kima (kerang besar) |
Labels: Sulawesi, Travel