 |
Si Candi Kembar itu |
-->
Embun pagi masih memenuhi halaman rumput di luar komplek
candi. Cahaya yang timbul dari lampu-lampu kecil di pelataran membuat suasana pagi
itu begitu sempurna. Siluet candi yang di selimuti kabut terlihat begitu mistis
tapi tetap mempesona.
Candi Plaosan sering dikenal juga sebagai candi kembar,
karena memang bentuknya kembar. Konon katanya candi ini di bangun sendiri oleh
sepasang suami istri yakni Rakai Pikatan dan Pramudya Wardhani. Kedua insan ini
berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda jauh. Rakai Pikatan adalah
seorang raja ke-6 dari silsilah Mataram kuno yang beragama Hindu, sedangkan
Pramudya wardhani adalah gadis Samaratungga dari dinasti Syailendra yang
notabene beragama Budha, ternyata masalah klasik seperti ini sudah ada dari
dulu kala.
Kalau di India ada Taj Mahal, ternyata kisah di balik candi
Plaosan juga tidak kalah menarik dari sisi romantisme. Candi ini dibangun oleh
Rakai Pikatan dan Pramudya Wardhani sebagai symbol keabadian cinta mereka yang
mendapatkan tentangan dari kedua belah pihak. Namun begitu akhirnya mereka bisa
menikah.
 |
Pagi yang mistis dan dingin |
Candi kembar ini terlihat begitu mempesona ketika pagi hari.
Hamparan sawah di sekelilingnya membuat suasana segar segera menyeruak ketika
kita tiba di komplek candinya. Sekilas kalau kita lihat candi ini adalah
perpaduan antara budaya Hindu dan Budha. Konon katanya candi Plaosan Lor
(utara) dibangun oleh Rakai pikatan, jadi relief-relief yang ada menggambarkan
tentang kecantikan seorang wanita, mungkin ini adalah olah imajinasi dari sosok
istrinya. Sedangkan candi Plaosan kidul dibangun oleh Pramudya Wardhani, relief
yang tersaji terlihat menggambarkan seorang pria, mungkin ini juga imajinasi
dari sosok Rakai Pikatan.
Candi Plaosan terletak di sebuah dusun yang bernama Plaosan,
desa Bugisan. Kawasan candi ini masih berada di kecamatan Prambanan. Untuk
mencapai tidak susah kok. Karena letaknya masih di seputaran candi Prambanan,
maka bertanya ke siapapun di dekat situ mereka pasti ngasih petunjuk ke kita.
Secara gampangnya ambil jalan raya Jogja-Solo, setelah lampu merah Prambanan
lurus lagi sampai ketemu Lampu merah lagi. Belok kiri menuju jalanan yang agak
kecil, kemudia ketemu perempatan belok kanan. Tidak jauh dari situ ada candi
Kembar yang muncul ditengah persawahan.
 |
Plaosan Bukti kasih dua insan yang abadi |
Menikmati keindahan Plaosan di pagi hari seolah saya bisa
merasakan mistisnya candi dengan getaran-getaran agung yang mungkin dulu
dibanggun oleh Rakai Pikatan dan Pramudya Wardhani. Sebuah kisah klasik tentang
percintaan yang berakir Bahagia dengan symbol keabadian cinta yang terjaga
hingga saat ini.
Labels: Java, Travel